Saturday, January 4, 2014

Herbal Pelangsing



Herbal Pelangsing


Daun Jati Belanda

Indonesia kaya akan warisan tak bernilai. Salah satu yang wajib dilestarikan adalah pengobatan tradisional dari leluhur kita. Memang tanah Indonesia begitu subur sehingga keanekaragaman hayatinya begitu tinggi. Ada ratusan, bahkan mungkin ribuan, jenis tanaman yang ada di wilayah nusantara. Banyak di antaranya yang dimanfaatkan sebagai herba obat dan khasiatnya telah melegenda dari generasi yang satu ke generasi selanjutnya. Salah satu yang wajib kita kenal adalah Jati Belanda. Tanaman yang satu ini banyak dijumpai di Indonesia. Bagian daunnya populer dimanfaatkan utamanya dalam dunia pengobatan. Khasiatnya sudah nyata. Tapi, di balik manfaat tersebut, Anda dituntut untuk tetap waspada pada efek samping daun Jati Belanda tersebut.

Berbagai Khasiat Daun Jati Belanda
Jika Anda melangkahkan kaki ke toko pengobatan tradisional, sesekali Anda mungkin akan menjumpai daun Jati Belanda di sana. Dikemas dalam keadaan kering dan diolah dengan cara diseduh bersama dengan air panas. Daun Jati Belanda dikenal akan khasiatnya yang beragam antara lain sebagai obat pelangsing atau susut perut, untuk mengusir rematik, menurunkan kadar kolesterol, menurunkan kadar lipid di dalam darah (anthiperlipidemia) dan masih banyak lagi lainnya.

Khasiat daun Jati Belanda yang beragam tersebut bersumber dari kandungan senyawa yang ada di dalamnya. Penelitian menemukan fakta bahwa di dalam ekstrak daun Jati Belanda ditemukan berbagai senyawa antara lain tannin, resin, musilago, flavanoid, asam fenolat, zat pahit, karotenoid, terpen, sterol, friendelon-3-alfa-asetat, alkoloida, minyak lemak dan masih banyak lagi lainnya. Tannin yang banyak terdapat pada daun jati Belanda mampu mengurai absorbs makanan dengan mengedaplan mukosa senyawa protein di permukaan organ usus. Adapun senyawa musilago berperan sebagai pelicin.

Efek Samping Daun Jati Belanda
Dalam jumlah dan kondisi tertentu, daun Jati Belanda memang akan memberikan khasiat pada Anda. Namun, meskipun ia menyandang status sebagai “obat herbal”, bukan berarti Anda lalai dan tidak mewaspadai efek samping daun Jati Belanda tersebut. Banyak pasien yang mengeluhkan setelah mengkonsumsi teh dari daun Jati Belanda, ia akan buang air kecil terus menerus. Hal ini meski terkesan sepele namun tentu cukup mengganggu bukan? Selain itu, ada juga yang mengalami diare berkepanjangan. Jika dikonsumsi secara terus-menerus, bukan tak mungkin akan menyebabkan iritasi bahkan kanker pada lambung Anda. Jadi, ada baiknya sebelum mulai menggunakan daun Jati Belanda, tak ada salahnya menyempatkan diri konsultasi ke dokter. Efek samping daun Jati Belanda ini bisa diminamilisir dengan mengetahui cara terbaik dalam mengolah dan juga memahami kondisi tubuh Anda, apakah siap menerima senyawa daun tersebut atau tidak.









               
Daun Jati Cina 
(Senna Leaves)

Daun Senna atau lebih dikenal di Indonesia sebagai daun jati cina memang sempat booming beberapa waktu yang lalu sebagai pelangsing tubuh. Tapi benarkah daun jati cina memang terbukti dapat menurunkan berat badan? Yuk, kita bahas lebih lanjut!

Jika kamu mempunyai masalah susah buang air besar, mungkin daun jati cina adalah solusinya. Daun ini dikenal luas sebagai obat untuk mengatasi susah BAB. Hal ini dikarenakan komponen laxative yang terkandung didalamnya. Ekstrak daun jati cina memiliki zat kimia yaitu anthranoid yang bisa menimbulkan kontraksi di dalam usus. Saat ini daun jati cina mudah sekali didapatkan di pasaran, dapat dibeli dalam bentuk daun yang sudah dikeringkan, dalam bentuk bubuk, dll.

Cermati cara pemakaiannya: ambil satu sendok makan daun jati cina, letakkan dalam gelas atau cangkir lalu tuangkan air panas kira-kira 250 ml ke dalamnya. Diamkan selama kurang lebih 15 menit atau sampai warnanya berubah menjadi kecoklatan, kemudian minum selagi hangat (saring ampas daunnya jika diperlukan). Alternatif lainnya, campur daun jati cina dengan air dingin dan biarkan 10-12 jam baru kemudian dikonsumsi. Tapi menurut saya, penggunaan air panas jauh lebih praktis. Jika belum terbiasa dengan rasanya, bisa juga menambahkan 1 sendok makan madu untuk memberikan sedikit rasa manis.

Yang perlu diingat, pada saat pertama kali perut akan terasa mulas (kira-kira 8 jam setelah meminumnya) dan timbul rasa ingin buang air besar. Kalau sudah begini, tinggal dikeluarkan saja :P. Reaksi ini normal-normal saja dan tidak perlu cemas. Karena obat ini bereaksi sekitar 8 jam setelah diminum, maka perlu untuk mengatur waktu kapan harus meminumnya sehingga tidak mengganggu aktivitas sehari-hari.

Untuk dosis penggunaannya, cobalah untuk minum daun jati cina 1 kali dalam sehari. Untuk hari-hari berikutnya bolehlah 2 kali sehari. Biasanya setelah 1 minggu penggunaan, perut tidak akan semulas seperti pertama kali. Hal yang paling penting, jangan menggunakan produk in terlalu sering (lebih dari dua kali sehari). Karna zat laxative-nya yang kuat dapat menimbulkan efek negatif pada usus.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah :
·           Wanita hamil atau sedang menyusui dilarang keras minum daun jati cina karena dapat membahayakan janin.
·           Anak usia 12 tahun kebawah dilarang mengkonsumsi.
·           Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan usus tidak berfungsi dengan baik.
·           Penggunaan dalam jumlah besar dapat menghilangkan potassium dan elektrolit lainnya serta menimbulkan dehidrasi.
·           Banyak-banyaklah minum air putih.
·           Berkaitan dengan berat badan, sebenarnya daun jati cina berfungsi melancarkan buang air besar. Ia menyerap air dalam tubuh sehingga membuat feses menjadi lembek. Saat feses terbuang dari usus bersama dengan air otomatis berat badan akan berkurang. Mungkin inilah alasan banyak orang yang mengklaim daun jati cina ampuh untuk melangsingkan badan jika dikonsumsi secara teratur. Namun jika dikonsumsi terus-terusan bisa menimbulkan dehidrasi (kehilangan cairan tubuh secara berlebih).






Bangle
(Zingiber purpureum Roxb)

Khasiat Rimpang BANGLE:
Penurun panas, peluruh gas (karminatif), peluruh dahak, pembersih darah, dan obat cacing. Digunakan untuk sakit kepala karena demam, masuk angin, perut mulas, sakit kuning, rematik kegemukan, ramuan jamu setelah melahirkan, dan cacingan.

Tanaman Bangle sering kita temui di kebun-kebun. Tahukah anda, apa manfaat dan khasiat tanaman Bangle bagi kesehatan ? Bangle memiliki khasiat alami sebagai obat herbal. Mulai dari akar yang berbentuk rimpang samapi dengan daun bangle. Bangle mempunyai nama latin Zingiber purpureum roxb, Tanaman ini tumbuh sekitar 1.5 – 2 meter dari tanah. Bunga bangle berbentuk seperti bunga pohon pinus, berwarna merah dan tumbuh diatas tanah. Senyawa kimia yang terkandung dalam rimpang bengle terutama adalah gom, mineral, albuminoid, lemak, getah yang pahit, sineol, pinnen dan sesguiterpen-sesguiterpen.
Rimpang Bangle sejak dulu dipercaya sebagai pelangsing perut, terutama para ibu pasca-melahirkan. Secara tradisional tanaman yang bernama latin Zingiber purpureum  ini juga digunakan untuk mengatasi masuk angin, sembelit, sakit kepala, hingga cacingan. Selain itu, bangle juga berpotensi menjadi antioksidan dan penghangat tubuh.

Rimpang Bangle berkhasiat untuk menyembuhkan:
1. Sakit kuning
2. Demam, sakit kepala
3. Batuk berdahak
4. Perut nyeri, masuk angin
5. Sembelit
6. Sakit Kuning
7. Cacingan
8. Rheumatik, Gangguan saraf
9. Ramuan jamu pada wanita setelah melahirkan
10. Mengecilkan perut setelah melahirkan
11. Kegemukan

Daun Bangle berkhasiat untuk menyembuhkan :
1. Kurang nafsu makan
2. Perut terasa penuh

Kita dapat memanfaatkan tumbuhan ini dengan meminum air hasil parutan/rebusan rimpang/daun bangle atau juga dengan mengoleskan pada bagian yang sakit ( ntuk reumatik/pegal-pegal ).

Sebutan lain dari tanaman Bangle menurut daerahnya masing-masing.
Bangle (Indonesia)
Bengle (Jawa)
Panglai (Sunda)
Pandhiyang (Madura)
Banggele (Bali)
Mugle (Aceh)
Bale (Ujungpandang)
Paini (Bugis)
Bangelei, Kekuniran, Manglai (Minahasa)
Banggulai (Bima)

Unin makei, Unin pakei (Ambon)










.

No comments: