Friday, November 8, 2013

Krim Pemutih






Efek Samping dibalik Krim Pemutih

Secara umum terdapat berbagai jenis krim pemutih di pasaran. Krim-krim ‘ampuh’ ini umumnya mengandung berbagai jenis zat aktif  seperti hidrokuinon, monobenzil dan monometil hidroquinon, raksa, asam askorbat dan peroksida.

Dari empat bahan yang dikatakan berbahaya (asam retinoat, merkuri, hidrkuinon, rhodamin) yang benar-benar berbahaya dan tidak boleh digunakan sama sekali pada kulit adalah merkuri dan rhodamin, karena merkuri adalah racun, sehingga tidak boleh digunakan sedikit pun pada kulit ataupun dikonsumsi. Rhodamin adalah pewarna pakaian, dan karena kulit bukan pakaian, jadi janganlah kita mengoleskan rhodamin pada kulit kita.

Krim yang mengandung bahan aktif hidrokuinon amat mengesankan sekali cara kerjanya dalam membasmi spot hitam atau warna yang tidak merata pada kulit, meski hasilnya berbeda pada setiap individu.

Dalam suatu kajian yang telah dijalankan di Amerika Syarikat (Arndt dan Fitzpatrick, 1965), krim yang mengandungi 2% dan 5% hidrokuinon telah diuji ke atas 56 subjek yang mempunyai masalah spot kehitaman pada kulit. Menariknya, 12% dari jumlah subjek kajian adalah penduduk berketurunan kulit hitam. Mereka ini menggunakan krim mengandung hidrokuinon dua kali sehari selama tiga bulan. Hasilnya menakjubkan. Krim mengandung hidrokuinon dapat menghilangkan spot hitam pada 44 orang yang mengikuti penelitian dari jumlah 56 responden.

Pemakaian hidroquinon berlebih dapat menyebabkan kulit iritasi, dan jika dihentikan kulit akan seperti semula, bahkan bisa lebih buruk.

Efek samping hydroquinone
Hydroquinone adalah bahan utama yang sering ada dalam sebuah produk krim pemutih, dan memberikan kontroversi di berbagai kalangan. Tapi secara umum, Hydroquinon dianggap tidak bebbahaya jika tidak lebih dari 2%. Efek samping yang mungkin terjadi dari bahan ini adalah iritasi atau sensasi terbakar. Selain itu, mungkin menyebabkan gatal dan kemerahan pada kulit.

Reaksi Alergi
Pada jenis kulit tertentu, seperti kulit sensitive, mungkin saja terjadi alergi pada sebuah produk krim pemutih wajah. Gejala yang timbul misalnya rasa perih, gatal atau bengkak. Allergic contack dermatitis  adalah istilah medis untuk menggambarkan reaksi alergi karena kontak kulit dengan bahan tertentu. Hentikan penggunaan krim pemutih jika anda merasa ada alergi.

Efek samping merkuri
Logam yang sebenarnya sudah dilarang iini memang menjadikan kulit tampak putih mulus, tetapi lama-kelamaan akan mengendap di bawah kulit. Setelah bertahun-tahun kulit akan biru kehitaman, bahkan dapat memicu timbulnya kanker. Penggunaan merkuri pada kosmetik menimbulkan kontroversi, bahkan banyak pihak yang melarang penggunaannya. Krim pemutih yang mengandung merkuri memang jangan digunakan dalam jangka waktu yang lama karena bias menyebabkan keracunan. Selain itu, penggunaan dapat terakumulasi dalam sel-sel tubuh dan mentyebabkan kerusaka hati dan ginjal.


Papan Sinar Matahari
Papan sinar UV memang menjadi ‘musuh’ kulit, apalagi ketika anda menggunakan krim pemutih wajah. Hydroquinon dan merkuri menyebabkan kulit hiper-sensitif terhadap sinar matahari. Jauhi sinar matahari setelah menggunakan kulit krim pemutih, atau memakai pakaian pelindung dan menggunakan tabir surya diatas SPF 15 saat keluar rumah.

Peroksida
Benzoil peroksida, hydrogen peroksidaa, atau peroksida lainnya tidak boleh digunakan pada produk krim pemutih, terutama ketika menggunakan hydroquinone. Kombinasi dari hydroquinon dan peroksida dapat menyebabkan warna kulit lebih gelap untuk sementara.

Jika anda punya alasan untuk menggunakan krim pemutih wajah maka hati-hatilah dalam memilih untuk menghindari efek samping. Lebih baik lagi jika anda konsultasikan dengan dokter kulit terlebih dahulu karena ini menyangkut kulit wajah anda yang sensitif dan masalah kesehatan jangka panjang anda.


.

No comments: