Sunday, May 6, 2012

Kenangan di Antang

Indahnya Kenangan Masa Lalu
(Wednesday, ‎11 ‎April, ‎2012, ‏‎8:32:42 AM)


Kami cuba mengabadikannya sebelum ia-nya rebah menyembah tanah.
Agar kenangan 1994 yang menjadi awal perjalanan hidup kami di Ujung Pandang tetap dalam ingatan.

Kami tidak ingin ia-nya hilang tak berbekas.
Agar ada bahan cerita untuk anak-anak kami.

Kami ingin mereka tahu.
Betapa indah kesederhanaan, dalam kesederhanaan ada kebersamaan.

Kami ingin mereka paham.
Betapa kuatnya kami berjuang, berjuang bergandeng tangan hingga harus terbang jauh.

Kami ingin mereka ingat.
Bahwa kami tidak pernah melupakan asal usul kami.

Kami ingin mereka catat.
Kesenangan hari ini, adalah berasal dari titik peluh kerja keras kami dan doa kedua orangtua kami.

Janji ku,
Gubuk itu akan rebah karena usianya sendiri.
Bukan karena tangan dan kesombongan kami untuk menunjuk-nunjuk.
Kami ingin ia-nya tetap menjadi simbol kebersamaan kami.

Kami ingin,
Bila satu waktu jiwa kami resah; ketika kami menjadi mainan dunia.
Akan ada tempat kami balik, mengimbas kenangan, dan menenangkan jiwa.
Merasai air perigi yang menyejukkan badan hingga kedalam tulang-tulang kami.
Agar jiwa kami kemudian menjadi tenang kembali.
Agar kesederhanaan kembali hadir dalam keseharian kami.





Terbayang, jualan ibu haji



Terbayang, perigi tempat kami mandi.
Mandi sambil bergurau dengan adik beradik lain



Terbayang, ada banyak kenangan manis di jendela kecil itu



Pintu yang menjadi saksi bisu
"ibu dan adik beradik balik pulang dari kerja malam untuk sesuap nasi"



Dulu, sudut belakang kanan ini menjadi kamar Iksan dan Abdy.



Memandang dari jauh,
Mengingatkan kami betapa indahnya kebersamaan kami ketika itu.
Tidak dapat dihargai dengan uang.



Nasehat ibu haji sebelum kami melangkah jauh ....
Ingat-ingat lah anak-ku,
Semua yang ada milik Allah.
Jikalau Allah mahu memberi nikmat kepada seseorang, tiada siapa yang boleh menghalangi nikmat itu sampai pada orang yang dikehendaki-Nya.
Dan jikalau Allah mahu mengambil nikmat-Nya, tiada siapa yang boleh membantah-Nya.

Padece ngi sipa' mu ri kamponna tau e.
Aga mutaneng, iyya mato tu moduppa; Maettagi na cinampe to gi.


Nasehat pak haji sebelum kami melangkah jauh ....
Anak-ku,
Jangan memburu dunia, dan menghalalkan segala cara untuk menggenggamnya, kerana kamu akan dijadikan mainan olehnya.
Cukup kamu bekerja keras, mohon doa restu dari kedua orangtua dan kemudian serahkan pada Allah; perbaiki niat kamu dan  jangan sekali-kali berputus harapan pada Allah.
Yakinlah, semua sudah ditentukan oleh kehendak-Nya.

Dunia hanya pinjaman, akhirat jua penghujungnya.




.

No comments: