Pupuk Cair Organik Berbahan Kulit Nenas dan Sayuran Hijau
Kegunaan:
• Sebagai pupuk cair jenis Mono-Nitrogen.
• Merangsang pertumbuhan daun.
• Mengatasi gangguan pertumbuhan daun seperti daun menguning, daun keriting.
Bahan:
• 300 - Kulit Nenas (yang telah didiamkan selama 2 hari, sampai membusuk). Kulit nenas dapat diganti dengan bahan-bahan yang tinggi kandungan nitrogen, seperti daun pepaya, daun singkong, sayur-sayuran hijau dan juga rumput-rumput liar yang tumbuh disekitar kebun.
• 1 liter - Air cucian beras, atau bisa digantikan dengan air kelapa. Boleh dicampurkan keduanya.
• 100 gram - Sumber karbohidrat seperti bekatul, dedak, umbi-umbian.
• 1 tutup botol hitam - EM4 Kuning
• 100 ml - Molase
Cara pembuatan:
• Bahan sumber nitrogen dihaluskan dan kemudian dimasukkan ke dalam wadah.
• Bahan sumber karbohidrat yang halus dimasukkan ke dalam wadah. Jika menggunakan umbi-umbian, boleh direndam terlebih dahulu baru kemudian dihaluskan dengan blender.
• Tambahkan EM4
• Tambahkan Molase
• Tuangkan air cucian beras (atau air kelapa)
• Aduk perlahan-lahan hingga semua bahan tercampur rata.
• Semua bahan yang telah tercampur rata kemudian dituang ke dalam 1 botol besar yang bisa ditutup rapat.
• Masa fermentasi 14 hari.
Cara Penggunaan:
• POC ini disemprotkan pada bagian seluruh tanaman dengan perbandingan 1:30.
• POC ini dikucurkan pada bagian akar tanaman dengan perbandingan 1:10.
Perhatian:
• Botol tempat penyimpanan bahan-bahan tersebut HARUS dibuka sekali sehari (atau maksimal sekali dalam dua hari) untuk membuang gas fermentasi yang dihasilkan. Gas hasil permentasi tersebut bisa meledak jika tertahan lama dalam botol.
• Agar kita tidak perlu membuka tutup botol secara rutin maka disarankan menggunakan "AIR LOCK SYSTEM untuk Proses Fermentasi).
• Untuk wadah penyimpanan boleh juga menggunakan ember yang ada penutupnya yang mana bawah penutup ember dilapisi kertas surat kabar.
• Dalam pembuatan POC, diperlukan lingkungan yang sesuai dengan bakteri anaerob. Bakteri anaerob adalah bakteri yang tidak dapat tumbuh dalam suasana O₂ atau zat asam karena dalam suasana ini akan terbentuk H₂O₂ yang bersifat toksik terhadap bakteri. Aktivitas anaerobi adalah pemecahan bahan-bahan organis oleh bakteri dalam keadaan tanpa oksigen.