Saturday, November 27, 2010

Rasulullah


Rupa Paras Nabi Muhammad SAW



Berikut apa yag dituturkan oleh Ummu Ma’bad Al Khuza’iyah hadapan suaminya, saat beliau SAW lewat di kemahnya dalam perjalanan hijrah ke Madinah.




Dia sangat bersih, wajahnya berseri-seri, bagus perawakannya, tidak merasa berat karena gemuk, tidak bisa dicela karena kepalanya kecil, elok dan tampan, di matanya ada warna hitam, bulu matanya panjang, tidak mengobral bicara, lehernya panjang, matanya jelita, memakai celak mata, alisnya tipis, memanjang dan bersambung, rambutnya hitam, jika diam dia tampak berwibawa, jika berbicara dia tampak menarik, dia adalah orang paling elok dan menawan dilihat dari kejauhan, bagus dan manis setelah mendekat.

Bicaranya manis, rinci, tidak terlalu sedikit dan tidak terlalu banyak, bicaranya seakan-akan merjan yang tertata rapi dan landai, perawakan sedang-sedang, mata yang memandang tidak lolos karena perawakannya yang pendek dan tidak sebal karena perawakannya yang tinggi.

Seakan-akan satu dahan di antara dua dahan, dia adalah salah seorang dari tiga orang yang paling menarik perhatian, paling bagus tampilannya, mempunyai rekan-rekan yang menghormatinya, jika dia berbicara mereka menyimak perkataannya, jika dia memberikan perintah mereka segera melaksanakannya perintahnya.

Dia orang yang ditaati, disegani, dikerumuni orang-orang, wajahnya tidak memberengut dan tidak pula orang yang diremehkan.






Sumber lain adalah dari Shahabat Ali RA

Beliau bukan orang yang terlalu tinggi dan tidak pula terlalu pendek, orang yang perawakannya sedang-sedang, rambutnya tidak kaku dan tidak pula keriting, rambutnya lebat, tidak gemuk dan tidak kurus, wajahnya sedikit bulat, kedua matanya sangat hitam, bulu matanya panjang, persendian-persendiannya yang pokok besar, bahunya bidang, bulu dadanya lembut, tidak ada bulu-bulu di badan.

Telapak tangan dan kakinya tebal, jika berjalan seakan-akan sedang berjalan di jalanan yang menurun, jika menoleh seluruh badannya ikut menoleh, di antara kedua bahunya ada cincin nubuwah, yaitu cincin para nabi, telapak tangannya yang terbagus, dadanya yang paling bidang, yang paling jujur bicaranya, yang paling memenuhi perlindungan, yang paling lembut perangainya, yang paling mulia pergaulannya, siapa pun yang tiba-tiba memandangnya tentu enggan kepadanya, siapa yang bergaul dengannya tentu akan mencintainya















Wednesday, November 24, 2010

Macaroni

Instructions: How to Cook Macaroni


1.   Put water to boil and drop your Macaroni. Boil it until macaroni becomes tender. Or it's up to you how cook you want the macaroni would be.
2.   When you think macaroni is cooked, put it in a colander and washed off the starch or drain the water. Leave a bit water to melt the cheese if you are planning to prepare a macaroni and cheese.
3.  When macaroni is ready to serve, add sausages and other Ingredients of your own taste with clear broth.
4.   You can also add eggs and mushrooms in your macaroni.
5.   Be creative in preparing your macaroni, sometimes you can make your own recipe according to your favorite flavor or taste.
6.  Others will season macaroni with salt and pepper when boiling it but it's up to you when to put spices or toppings in your macaroni.

Sunday, November 21, 2010

Butterfly Lesson



Butterfly Lesson





rama-rama = kupu-kupu



Kejam atau manisnya hidup,
bergantung kepada cara kita memandang hidup.

Cara kita memandang hidup,
adalah bergantung kepada kematangan kita.

Kematangan kita dalam hidup,
bergantung pada segala suka dan duka yang telah kita lalui,
daripada kita lahir lagi, 
hinggalah kepada hari ini.






.

Sunday, November 7, 2010

Pernikahan Adat Bugis

Pernikahan Adat Bugis




Budaya dan adat perkawinan Bugis adalah salah satu budaya pernikahan di Indonesia yang kompleks dan melibatkan banyak emosi. Dimana, mulai dari ritual lamaran hingga selesai resepsi pernikahan akan melibat kan seluruh keluarga yang berkaitan dengan kedua pasangan calon mempelai. Ditambah lagi dengan biaya mahar dan "doi' pappenre'" atau biaya akomodasi pernikahan yang sangat tinggi. Pada zaman dahulu, adat budaya pernikahan yang tergolong mewah ini hanya barlaku bagi keluarga kerajaan namun sekarang mengalami pergeseran dan mulai dipraktekan masyarakat umum suku bugis.




R I T U A L
Mattangke atau Lamaran.
Lamaran mungkin bisa dikatan umum dan dilakukan sebagaimana adat-adat yang ada di Indonesia, namun yang berbeda adalah acara lamaran yang memang diarahkan agar berlangsung alot dan beradu pantun istilahnya "maddongidongi/mammanu'manu'. Pihak calon laki-laki diharap mampu membalas dan menyeimbangi pantun pihak keluarga perempuan.
Dalam Lamaran dibicarakan tentang jumlah mahar, biaya pernikahan dan seserahan serta hari dan tanggal baik pernikahan. Biasanya perbincangan akan sangat alot dan sering menemui jalan buntu dan harus melakukan lamaran ulang.

Persiapan
Persiapan pernikahan biasanya akan lebih kompleks dan memakan waktu, tenaga dan biaya yang begitu besar (diluar akomodasi undangan dan sebagainya). Sebab selain mengundang secara tertulis ternyata budaya "mappada" atau memanggil secara lisan adalah adat yang tidak bisa ditinggalkan, mengundang secara lisan biasanya dilakukan oleh Ibu calon mempelai bersama kerabat wanita. Ini akan banyak menguras tenaga dan waktu meskipun yang akan diundang secara lisan adalah keluarga dan kerabat dekat tapi jika kita berada dalam lingkungan keluarga besar yang berjauhan akan sangat menyita tenaga.

Pada H-7 bagi keluarga yang mengadakan pernikahan di rumah (biasanya di kolong rumah panggung) kesibukan dan berbagai acara telah dimulai. Berbagai pernak pernik seperti baruga (gerbang pengantin), sarapo (pagar pembatas), panggung dan pemasangan pernak-pernik lainnya seperti lamming (hiasan dekorasi) akan menyita waktu.

Mappesau atau Mandi Uap
Mandi uap atau sauna adalah salah satu ritual yang dijalankan sebelum memasuki acara pacar (mappacci) mandi sauna dilakukan secara tradisional menggunakan perapian kayubakar dibalik tirai kain atau tirai bambu. Ritual ini dilakukan selama tiga hari.

Cemme mappepaccing atau siraman dan A’bubbu’ (mencukur rambut halus dari calon mempelai).

Makkaddo' minyak
Acara makan semacam masakan beras ketan yang diolah secara tradisional, dilakukan 2 malam sebelum hari akad nikah.

Mappacci atau malam berinai.
Ritual dimana kerabat keluarga mempelai memberikan tanda inai pada tangan mempelai, maksudnya agar niat mempelai dalam menjalani pernikahan bersih sebagai nama mappacci asal kata mapaccing atau bersih dan suci.

Massingoloang atau akad nikah.
Akad nikah dilakukan di lokasi mempelai wanita. Sangat jarang dalam budaya Islam bugis makassar melakukan akad nikah atau ijab qabul di Masjid. Mempelai laki-laki akan mendatangi kediaman mempelai wanita bersama rombongan dengan membawa erang-erang yaitu seserahan yang kemas dengan bosara dan tandu yang terbuat dari bilah bambu. Seserahan yang di kemas dalam bosara biasanya kue-kue tradisional bugis dan alat keperluan sehari-hari seperti kosmetik dan sebagainya, sedangkan dalam tandu bilah bambu diisi dengan berbagai hasil bumi biasanya buah-buahan dan sepasang ekor ayam jantan dan betina.

Mappenre' botting atau resepsi di Lokasi Mempelai Wanita.
Biasanya setelah resepsi mempelai pria tidak diperkenankan menginap di kediaman mempelai wanita, jika kediaman si pria jauh maka di sediakan tempat di rumah tetangga, dalam hal ini juga mempelai pria tidak diperkenankan memakan sajian dari kediaman mempelai wanita.

Mapparola atau resepsi di kediaman pria.
Seperti halnya sang pengantin pria, pengantin wanita tidak diperkenankan memakan sajian dari kediaman pria namun tetap diinapkan dalam kediaman pria yang dalam ruangan dengan kawalan yang ketat bahkan isolasi.

Makkaddo Caddi
Sehari setelah resepsi dikediaman pria, biasanya dilakukan acara makan olahan beras ketan "kaddo caddi". Dan masih menerima kedatangan tamu.

Mappasikarawa atau menyatukan kedua mempelai.
Dalam ritual ini wanita dan pria disatukan dan lepas dari isolasi. Biasanya sebagai simbolisasi dengan acara suapan dan mencium kening.

Berselang beberapa hari kemudian masih dilakukan acara syukuran dengan makan-makan leppe'-leppe'.

 
 
Note:
Kami mengalu-alukan segala sumbang saran untuk penambah baikan tulisan ini.